Originally written in English. Translated by Ukhti Safithri.
Saya adalah seseorang yang tidak memiliki banyak teman di kehidupan nyata. Jika kamu bertanya padaku, berapa orang teman dekat yang saya punya? saya mungkin akan menjawab hanya 1 atau 2 orang, dan bahkan saya merasa bahwa kami tidak begitu dekat, hahaha, maaf.. Karena pada dasarnya saya lebih suka memilih untuk sendiri, dan tidak mudah bagi saya untuk bisa dekat dengan seseorang. Meskipun beberapa orang disekitar saya akan mengatakan bahwa saya adalah gadis yang kesepian, tapi saya tidak peduli tentang itu. Ditambah lagi, beberapa tahun yang lalu adalah tahun-tahun terberat ku. Saya selalu kesulitan untuk mengekspresikan diri saya. Dunia dipenuhi oleh orang-orang yang suka menghakimi. Itulah sebabnya saya “menarik diri” dari dunia yang kejam ini.
Satu dari hobi ku adalah menulis. Ya, saya menulis apa saja yang saya inginkan, apa saja yang saya sukai. Sampai pada akhirnya saya menemukan aplikasi Slowly ini. Saya menemukan tentang itu dari beberapa orang di sosial media. Lalu ketika saya memeriksanya, saya menyadari bahwa aplikasi ini sangat pantas untuk saya yang memiliki hobi menulis. Bentuknya sama seperti ketika kita menulis surat. Kita bebas untuk menulis apa saja yang kita inginkan, apa saja yang ingin kita ceritakan. Kita bebas mengirim surat kepada siapa saja yang ada di dunia ini. Uniknya, kita tidak perlu menempatkan foto asli kita sebagai sebuah profil, seperti di aplikasi-aplikasi lainnya.
Awalnya saya memasang aplikasi Slowly hanya untuk menemukan teman-teman untuk berbicara. Pada awalnya hanya sedikit yang menjadi sahabat pena saya. Dan bahkan kemudian itu selalu menjadi sebuah persahabatan yang waktunya begitu singkat karena mereka pergi entah kemana. “Mereka”? Ya, karena mereka adalah orang yang telah mengakhiri surat tanpa kabar apapun. Saya bukanlah tipe orang yang mudah mengakhiri percakapan. Saya hampir bosan dan hampir mencopot pemasangan aplikasi ini. Tapi tidak saya lakukan, saya hanya berhenti menggunakannya selama beberapa minggu, kemudian saya kembali lagi. Saya mencoba menulis lagi, kali ini saya telah menyaring pencarian teman dimulai dari negara-negara tetangga dan negara-negara yang jauh. Saya tidak tau mengapa saya memilih Rusia, meskipun saya tau bahwa orang-orang Rusia sangat rumit, bahkan saya tidak bisa membaca huruf-huruf Cyrillic, hahaha. Saya masih terus nekat dan menulis surat-surat ke beberapa orang Rusia menggunakan bahasa Inggris.
Sama seperti awalnya, beberapa dari mereka hanya bertahan untuk sebuah persahabatan yang waktunya begitu singkat, tapi ada satu orang yang begitu setia menjawab surat saya. Disini saya tidak ingin menyebutkan siapa nama aslinya, tapi sebagai gantinya saya memanggilnya “Bestie” (teman terbaik). Ini adalah sebuah nama panggilan favorit, khususnya dari saya untuknya. Dia sangat ramah. Di awal perkenalan dia mengenalkan dirinya dengan sangat rinci, dia menceritakan padaku tentang banyak hal, dan bahkan dia menawarkan untuk bertanya padanya apa saja yang saya ingin tau tentangnya. Tiap kali saya menulis kepada Bestie, hal itu selalu menciptakan sebuah senyuman di wajah saya. Kami menulis surat dengan sungguh-sungguh, karena surat-surat terkirim dalam 29 jam, jadi kami harus menunggunya dengan sabar. Saya benar-benar senang menunggu surat dari Bestie, karena bagiku suratnya selalu menarik dan tidak membosankan.
Besti bukanlah tipe orang yang mudah mengakhiri percakapan. Faktanya, dia selalu memintaku untuk menceritakan padanya banyak cerita. Saya selalu mengatakan kepadanya, “Mengapa ketika saya mendengarkan ceritamu, saya merasa seperti sedang melihat sebuah cermin? Itu benar-benar seperti melihat diriku sendiri dalam dirimu”. Kami sering bertukar cerita, tentang ketakutan dan kekhawatiran kami tentang hidup. Saya tidak pernah ragu untuk mengatakan kepadanya tentang apa saja. Pada akhirnya saya merasa berani untuk bertanya kepadanya tentang kontak sosial media lain miliknya, jadi kami bisa mengobrol lebih cepat dan dengan sungguh-sungguh, hahaha. Singkat cerita, kami telah berpindah ke aplikasi obrolan yang lainnya untuk mengobrol. Sejujurnya, saya benar-benar ingin mengobrol dengan Bestie 24/7, hahaha. Saya selalu ingin tau apa yang dia lakukan setiap hari, jam, menit, dan detik. Tapi saya takut dia akan menjadi bosan dan merasa terganggu, jadi kami hanya mengobrol seperlunya.
Saya tau bahwa tidak semua orang yang selalu bersama berarti untuk selamanya. Orang-orang bisa bersama hanya untuk saling menguatkan, saling melengkapi, dan bertukar cerita. Oh, ya.. Bestie sering menceritakan padaku tentang negaranya, Rusia. Disitulah saya mulai menemukan tentang bahasa Rusia dan saya telah mencoba untuk mempelajarinya, meskipun itu sangat rumit bagiku. Sebelum saya mengenal Bestie, saya selalu sangat takut tiap kali melihat huruf Cyrillic. Tapi setelah mengenalnya, saya menjadi lebih senang, bersemangat, dan tertarik untuk mempelajarinya. Saya telah mempelajarinya dari internet, membeli beberapa buku, bahkan menemukan seorang guru pribadi, hahaha.
Terima kasih, terima kasih, Bestie. Kamu telah menjadi sebuah “buku” untukku. “Buku” dimana saya bisa selalu menulis, dimana saya bisa dengan bebas menuangkan segala yang ada di kepala dan hati saya. Mungkin terkadang kamu merasa lelah, bosan, karena kamu harus mendengarkan dan menerima semua cerita-cerita ku. Mungkin kata “terima kasih” saja tidak cukup untuk mengekspresikan segalanya. Tapi saya yakin, suatu hari nanti kamu akan tau, tanpa saya harus mengatakannya padamu tentang apa yang saya rasakan. Mungkin tidak sekarang, tapi suatu hari nanti.
Bertahun-tahun yang lalu saya merasa bahwa hidup selalu seperti malam, karena selalu gelap. Tapi kamu seperti bintang yang memberiku kilauan cahaya. Saya tidak ingin menyamakanmu seperti bulan, karena bulan tidak memiliki cahanya sendiri, kan? Tapi bintang-bintang? Mereka memiliki cahanya sendiri. Dan fakta menariknya adalah, bintang tidak bisa berkilau tanpa kegelapan. Jadi, jangan biarkan siapapun menghentikan kilauan cahayamu. Karena cahayamu sangat dibutuhkan.
Selalu mencintaimu.
