Originally written in English. Translated by Ukhti Safithri.
Slowly adalah aplikasi terbaik yang pernah saya unduh.
Saya telah menderita depresi dan kecemasan dalam waktu yang bersamaan. Saya memiliki masalah dalam mempercayai orang lain untuk waktu yang lama. Suatu hari, secara kebetulan saya mengetahui tentang aplikasi bernama Slowly dan saya pun mengunduhnya. Awalnya itu terasa tak biasa, dan saya tidak mengira akan menggunakan aplikasi ini dalam waktu yang lama.
Tapi lebih dari itu, Slowly telah membantu saya untuk berkomunikasi kepada orang-orang secara perlahan. Dan yang paling penting, saya menyukai cara sederhana dengan tidak menunjukkan wajah saya, dan bisa berkomunikasi hanya dengan mempercayai sebuah surat. Sebenarnya, kamu tidak perlu menghakimi atau membandingkan penampilan fisik seseorang.
Saya mulai bertukar surat dengan teman yang berasal dari India beberapa bulan yang lalu, dan saya benar-benar terkejut ketika bertukar surat yang panjang dengannya. Dia dan saya memiliki usia yang lebih kurang mirip, keadaan yang mirip, dan hobi yang mirip. Saya bahkan tidak tau seperti apa dia (saya benar-benar tidak peduli), tapi saya benar-benar berterimakasih bahwa kami saling peduli satu sama lain tanpa persaingan atau sesuatu (hanya hati yang tidak berdosa). Ada kalimat yang bijaksana disana, “Rasa sakit karena seseorang akan dipulihkan oleh seseorang juga”. Ya. Saya merasa seperti saya menjadi orang yang lebih baik dengan saling bertukar surat dengannya, bertanya tentang kekuatan satu sama lain, dan saling peduli satu sama lain.
Kita mungkin sudah terbiasa bersaing dan membandingkan satu sama lain sehingga kita kehilangan satu per satu hal-hal yang benar-benar kita hargai. Namun semakin banyak kita melakukan, semakin kita memerlukan waktu untuk merenungkan nilai-nilai apa yang kita hargai dan siapa yang benar-benar kita pedulikan. Dan Slowly secara perlahan memberi tahu kita nilainya.
Jika kamu sedang memiliki waktu yang sulit sekarang, jangan ragu untuk mengirim surat kepada seseorang.
Kita tidak pernah sendirian karena kita selalu terhubung.
Terima kasih telah membaca cerita saya.
Untuk Mirai (temanku),
Terima kasih karena selalu mendengarkan dan mengkhawatirkanku. Terima kasih 100 kali !!!!!
