Originally written in English. Translated by FauzanHafid.
Aku mendownload Slowly pada Maret tahun lalu, hanya beberapa hari setelah UK memberlakukan lockdown nasional. Ini adalah waktu yang aneh, dimana telah terkumpul dari ketakutan dan kepanikan , tapi di tengah itu semua, aku menemukan aplikasi ini. Aku sangat gembira ketika aku menggunakannya.
Hari pertama saat menggunakan Slowly, aku mengirim surat untuk beberapa orang seumuranku, dan aku ingat sepanjang hari untuk membalas. Aku agak suka ketika surat membutuhkan waktu untuk sampai – menunggu dalam mendapatkan surat dari orang asing sangatlah mengejutkan. ternyata beberapa orang yang ku kontak mempunyai kesukaan yang sama dan kita balas-membalas setiap hari, surat kita secara bertahap menjadi semakin banyak dan banyak.
Suatu hari ketika aku merasa secara keseluruhan diisolasi, aku merasa lebih konsentrasi ketimbang sebelumnnya. Pandemi terasa unik saat waktu itu, untuk pertama kalinya, seseorang di dunia telah mempunyai hal yang umum. Aku menyadari orang-orang yang pernah merasakan posisi seperti aku , kita melakukan sekolah daring, jaga jarak, dan khawatir akan keselamatan keluarga dan teman-teman kita. Walaupun latar belakang dan gaya hidup kita secara keseluruhan memang berbeda, kita secara dalam terhubung. Slowly mengajarkanku bahwa kita mempunyai banyak kesamaan ketimbang yang kita pikirkan.
Pada akhirnya, setelah enam bulan, aku kembali ke sekolah di Bulan September. Dalam hal ini, aku menulis lebih sedikit surat karena aku sungguh sibuk, tapi pengaruh Slowly melakukan dalam hidupku tidak berhenti disana. Ketika aku memulai bertemu secara langsung dengan orang lagi, aku perhatikan bahwa aku sudah mempunyai percakapan yang lebih baik, dan terkoneksi dengan orang-orang dengan level yang lebih mendalam. Aku pergi dari perasaan kesepian di sekolah menuju menemui beberapa (sekarang) teman dekat. Slowly mengajariku bahwa tidak masalah untuk terbuka dan berkata sejujurnya, dan bahwa orang-orang akan cinta dan menerimamu untuk itu.
🙂
