Cerita-cerita Slowly
Persahabatan yang Hanya Bisa Anda Temukan di Slowly
Ketika aku remaja, aku didiagnosa Autisme. Ini membuat Ibuku (begitupun aku yang beranjak dewasa) sangat dirundung kesedihan, mengetahui bahwa hal tersebut akan terasa sulit untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.
She actually listened to what I had to say and think in times when real world colleagues and friends didn’t find the the time or care too...
No she’s not my significant other, she’s not my best friend either. But she’s extremely special...
Saat aku mengaku padanya bahwa aku adalah Transgender, dia adalah satu-satunya yang melihatku sebagai diriku sejatinya, dia tidak melihat dari tubuhku melainkan benar-benar diriku yang sesungguhnya ...
Di dunia nyata, aku adalah lelaki yang tidak memiliki banyak teman. Aku cenderung introver ...
We did a small collaboration with a little bit of free time we had. I drew us as a cartoon bear and an owl, and she colored it in as a surprise.
Sharing secrets, worries, fantasies and ambitions Bobak and me have become true friends and have since then never stopped writing letters to each other.
Ada hari-hari di mana hanya surat darinya yang membuatku tersenyum, kami sering bercerita banyak hal yang tidak disadari orang lain.