Cerita-cerita Slowly
Persahabatan yang Hanya Bisa Ditemukan di Slowly
She is 7 years-old younger than me, we started to connect through Slowly sharing our habits & thoughts โin almost 100%โ in common.
When the time comes for them to replied rarely, please understand that they also have a life then let them go if they're suddenly left...
Everytime she used to say that she couldn't imagine waking up one day and not seeing that a letter was arriving from me, she'd feel upset about it...
Jika seseorang mengatakan kepadaku satu tahun yang lalu jodohku adalah anak lelaki Italia yang akan ku temui lewat โSlowlyโ, dan kami saling bertukar surat, kemudian bertemu dan jatuh cinta, Aku tidak akan pernah percaya...
Persahabatan kami berkelana dari โSalam Hangatโ ke โCinta yang melimpahโ...
I think one day both of us will be Hemingway and sit on the same bus without recognising each other.
Sejak setahun yang lalu, Aku merasa sangat sedih dan berada dalam tahap melankolis yang dalam. Berdoa setiap hari untuk menerima malaikat dalam hidupku, meskipun malaikatku tidak muncul secara fisik untuk menyambutku, datang melalui surat...
Ketika aku remaja, aku didiagnosa Autisme. Ini membuat Ibuku (begitupun aku yang beranjak dewasa) sangat dirundung kesedihan, mengetahui bahwa hal tersebut akan terasa sulit untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.
The platform has helped me see how similar we all are, regardless of our differences in beliefs, cultures or values...
For an eternity, I've been looking for a way to make pen pals...
Slowly is like a gift, it makes you see things 'Slowly' as the app itself is named, and it makes you appreciate every letter, every word...
At last, I found her. I waved at her through the window, our first meeting. We just stared each other for sometime and then I left...