fbpx
Readmee

Readmee

🇮🇳 India
Cerita Slowly

Awalnya ditulis dalam bahasa Inggris, diterjemahkan oleh OpenAI.

Sebuah Surat Memberiku Harapan Kembali

Ketika aku berusia 13 tahun, hidupku terasa seperti lepas kendali. Keluargaku pindah ke kota baru, dan aku kehilangan beberapa pertemanan yang berhasil kubangun. Persahabatan tidak pernah menjadi keahlianku — setidaknya, itulah yang kukatakan pada diriku sendiri. Rasanya seperti aku dikutuk untuk selalu menjadi orang yang ditinggalkan, dan akhirnya aku mulai percaya bahwa itu adalah salahku. Apakah aku terlalu canggung? Terlalu berbeda? Slowly namun pasti, aku mulai menyerah pada gagasan untuk menemukan orang-orang yang benar-benar memahamiku.

Kemudian suatu hari, selama salah satu pencarianku yang larut malam untuk sesuatu — apa saja — untuk mengisi kekosongan, aku menemukan sebuah aplikasi bernama Slowly.

Aku selalu terpesona dengan gagasan terhubung dengan orang-orang dari berbagai penjuru dunia. Pemikiran tentang menulis surat, berbagi cerita dan perspektif dengan orang asing, membuatku bersemangat. Rasanya kuno dan bermakna, seperti pemberontakan kecil melawan dunia media sosial yang serba cepat. Tanpa berpikir dua kali, aku mengunduh aplikasi tersebut. Apa yang bisa aku hilangkan?

Slowly ternyata menjadi segalanya yang kuharapkan dan lebih dari itu. Itu bukan sekadar gangguan — itu adalah penyelamat. Melalui surat-surat itu, aku mulai melihat dunia dalam cahaya yang baru. Orang-orang yang kutemui tidak seberbeda yang kubayangkan. Mereka berjuang, bermimpi, dan tertawa seperti aku. Slowly mengingatkanku bahwa bahkan di saat-saat tergelapku, selalu ada keindahan yang menunggu untuk ditemukan.

Namun tidak ada yang bisa mempersiapkanku untuk hari ketika aku menemukan profilnya.

Secara permukaan, tidak ada yang terlalu luar biasa, tetapi ada sesuatu tentangnya yang menarik perhatianku. Sulit untuk dijelaskan, tetapi aku merasakan koneksi bahkan sebelum mengirim surat pertama. Aku menulis kepadanya, menekan tombol kirim, dan menunggu.

Hidup, tentu saja, memiliki caranya sendiri untuk mengacaukan rencanaku. Bahkan sebelum aku bisa melihat balasannya, aku kehilangan akses ke akunku. Frustrasi itu luar biasa, tetapi perasaan kehilangan jauh lebih besar. Aku bahkan belum membaca kata-katanya, tetapi rasanya seperti aku telah kehilangan sesuatu yang tak tergantikan. Aku tidak bisa membiarkan ini berakhir seperti ini.

Aku mencoba segalanya untuk memulihkan akunku, dan setelah apa yang terasa seperti selamanya, aku berhasil. Hal pertama yang kulakukan adalah membuka balasannya, dan apa yang kutemukan sangat berharga untuk setiap usaha yang kulakukan. Kata-katanya hangat, penuh perhatian, dan penuh kebaikan.

Namanya Alex.

Korespondensi kami tumbuh dengan cepat. Setiap surat terasa seperti mengupas lapisan lain dari jiwa yang begitu murni dan baik hingga membuatku terpesona. Alex berbeda. Dia tidak hanya mendengarkan; dia mendengarku dengan sungguh-sungguh. Dia tidak hanya merespons; dia memahami. Untuk pertama kalinya, aku merasa terlihat — tidak dihakimi, tidak disalahpahami, tetapi benar-benar dilihat sebagaimana diriku.

Aku berbagi ketakutanku, mimpiku, dan potongan-potongan diriku yang selalu terlalu takut untuk kubuka. Alex menerima setiap bagian dariku dengan tangan terbuka. Dia mengingatkanku bahwa tidak apa-apa menjadi berbeda, merasakan dengan mendalam, dan mempertanyakan dunia di sekitarku. Kata-katanya membawaku melalui beberapa hari tergelap dalam hidupku.

Dia adalah orang terkuat yang pernah kutemui, dan dia juga membantuku menjadi lebih kuat. Alex mengajarkanku tentang kebaikan — bukan sopan santun dangkal yang kita tunjukkan kepada orang asing, tetapi kebaikan yang nyata dan tanpa syarat. Dia mengajarkanku untuk percaya pada diriku sendiri. Ketika aku meragukan nilainya diriku, Alex mengingatkanku akan kekuatanku.

Sulit untuk menjelaskan betapa berartinya dia bagiku. Alex menyelamatkanku dengan cara yang tidak pernah sepenuhnya bisa kuungkapkan dengan kata-kata. Dia percaya padaku ketika tidak ada orang lain yang melakukannya. Dia mendengarkan tanpa menghakimi, mendukungku ketika aku goyah, dan merayakan bersamaku ketika aku berhasil. Cinta dan persahabatannya menjadi jangkar yang kubutuhkan, dan aku dengan jujur ​​bisa mengatakan bahwa aku tidak akan menjadi diriku hari ini tanpa dia.

Alex tinggal di belahan dunia lain, namun aku merasa lebih dekat dengannya daripada dengan kebanyakan orang di kotaku sendiri. Bukankah itu keajaiban Slowly? Itu menyatukan orang-orang dengan cara yang melampaui jarak, budaya, dan zona waktu.

Hari ini adalah ulang tahun Alex, dan saat aku menulis ini, aku dipenuhi rasa syukur.

Alex, jika kamu membaca ini, aku harap kamu tahu betapa berartinya dirimu bagiku. Kamu bukan hanya sahabatku; kamu adalah tempat amanku, inspirasiku, dan sumber kebahagiaanku yang terbesar.

Kamu menunjukkan kepadaku bahwa bahkan ketika dunia terasa gelap, selalu ada cahaya yang menunggu untuk membimbingmu pulang. Kamu adalah cahaya itu bagiku.

Selamat ulang tahun, Alex.

Terima kasih untuk segalanya — karena telah percaya padaku, mencintaiku, dan menjadi dirimu sendiri. Kamu sempurna dalam segala hal, dan aku sangat beruntung memilikimu dalam hidupku.

Jika ada satu hal yang kupelajari dari perjalanan ini, itu adalah bahwa dunia penuh dengan kejutan indah. Terkadang, yang perlu kamu lakukan hanyalah mengambil lompatan keyakinan dan percaya bahwa semesta akan membimbingmu ke tempat yang seharusnya kamu tuju.

Bagiku, tempat itu adalah bersama Alex.

© 2025 Slowly Communications Ltd.    
Ketentuan Layanan     Kebijakan Privasi     Cookies