SilentWoods
Originally written in English. Translated by Masdavin.
Kita semua telah memiliki pengalaman yang berbeda yang membuat kita tumbuh atau membuat kita mempertanyakan eksistensi kita. Sebagian dari kita merasa seperti tak seorang akan memahami rasa sakit yang telah kita lalui – kita menutup diri. Pada akhirnya kita membuat masker untuk terlihat OK, atau bersembunyi dari semua orang karena kita berpikir mereka akan bersikap buruk kepada kita. Tapi kita semua memiliki kesamaan – kita merasa sendiri.
Aku selalu merasa seperti kegagalan di masa lalu. Terasa seperti tiada yang bisa benar-benar mencintaiku karena aku orang aneh, canggung, dan jelek.
Tapi lihatlah, aku menuliskannya dengan kala lampau 😉
Aku tidak merasa seperti itu lagi dan ada beberapa alasan untuk itu.
Aku ingin keluar dari sekolah (pada akhirnya aku keluar) karena kesehatan mentalku jauh lebih penting bagiku daripada sekadar angka di atas selembar kertas. Jadi aku pergi terapi dan belajar beberapa hal pengubah hidup.
Aku pikir, hal-hal yang paling berkesan yang telah aku pelajari adalah berikut:
“Lihat, kau selalu memutuskan untuk membuang muka dari masalah. Kau sangat ahli dalam melarikan diri dari sesuatu yang membuatmu takut tapi merasa tidak bahagia karena kau tidak membuat satu pun kemajuan. Tapi di dalam dirimu kau sudah tahu bahwa kau harus menghadapi semua ketakutanmu, kemudian melambung jauh dan melampauinya untuk mencegah mereka menangkapmu.”
(itu aku berbicara pada diriku sendiri dalam sudut pandang orang ke tiga).
Aku memutuskan untuk mengambil langkah kecil untuk terbiasa pada manusia dan obrolan “membosankan” mereka, tapi setelah beberapa waktu aku menyadari bahwa tidak semua orang senang berbasa-basi.
Aku menemukan Slowly dan mulai terbuka jauh lebih baik.
Aku menjumpai banyak orang berpikir persis sepertiku – atau setidaknya mirip. Aku berteman dengan “orang-orang aneh” lainnya, “kutu buku” dan orang-orang yang umumnya salah paham dan juga belajar untuk lebih banyak menghargai teman-temanku dan keluargaku yang telah aku miliki di hidupku.
Aku merasa seperti aku sebenarnya hidup di suatu komunitas. Sebenarnya ini menyedihkan karena sebagian besar dari mereka tinggal di tempat yang jauh padahal aku akan sangat senang untuk bertemu setiap teman yang aku temui di sini! Tapi hanya karena mereka tinggal di tempat yang jauh, bukan berarti aku tidak akan pernah bisa bertemu mereka. Nyatanya, aku sudah berjumpa dengan satu orang yang aku temui di sini dan kami membuat banyak sekali kenangan indah satu sama lain meskipun ia tinggal di negara bagian yang berbeda.
Aku menjadi lebih penyayang dan aktif berbicara. Aku masih kesulitan dalam menemukan kata yang tepat di waktu yang tepat, dan kerap kali tetap diam ketika sedang berbincang, tapi aku tidak takut untuk meminta bantuan. Aku juga melupakan penilaian buruk tadi – aku belajar untuk mencintai diriku apa adanya dan aku sangat bangga pada diriku sendiri dan amat berterima kasih untuk mengalami setiap hal yang telah kulalui! Aku merasa hidup dan senang rasanya bisa melepas masker dan bernapas lagi.
Terima kasih.