Cerita-cerita Slowly
Persahabatan yang Hanya Bisa Ditemukan di Slowly
Seiring waktu, surat-surat itu menjadi lebih panjang, lebih mendalam, saat kami menemukan minat yang sama seperti puisi, perjalanan, dan menemukan makna dalam detail kecil kehidupan.
Ella dan Jessica bertemu melalui Slowly saat berusia 15 tahun. Setelah tiga tahun saling bertukar surat, pada usia 18 tahun, mereka menempuh perjalanan sejauh 3.700 mil untuk bertemu langsungโdan sekarang mereka merencanakan pertemuan berikutnya di tahun 2026.
I can describe it as a meditative experience: I feel fully present in the moment and I forget about the world as I keep typing.
The act of correspondence where you share a bit about yourself can make you feel a smidge vulnerable at first, but if you give it some time, it will pay off.
Saya merasa sangat kesepian, dan disitulah Slowly muncul.
To conclude, Slowly is a lifesaver. I don't know where my mental health would be without it.
Kami berbicara dengan mudah di dunia nyata seperti di aplikasi, berjalan-jalan di mal, dan makan pencuci mulut di Dippinโ Dots...
It left me feeling so uninspired to reach out to anyone else, until โ Just when I least expected it, I had an incoming letter from Iran.
Heโs halfway across the world and I feel closer to him than most people.
Ketika saya mendengarkan suaranya yang lembut dan manis mengucapkan kata-kata Persia yang indah kepada saya dari seluruh dunia, itu meluluhkan hati saya.
We both decided to share our unabridged stories from the first moments we met on the app. I told my story from my point of view and Danny from his.