Cerita Slowly

VAÉN

🇧🇴 Bolivia

Mengenaskan, aku berhenti merespon suratnya, tanpa mengawali dengan salam perpisahan dengan sebuah janji untuk kembali dan menujukan diriku yang lebih baik.

Baca lebih lanjut

Windflowerr

🇮🇳 India

Ini kisahku, kisah tentang memahami diriku dan menerima diriku sendiri.

Baca lebih lanjut

Yuu.S

🇲🇾 Malaysia

Kenyataannya adalah: kita membutuhkan seseorang untuk diajak bicara. Dengan itu, kita bisa menjadi versi sebenarnya dari diri kita sendiri.

Baca lebih lanjut

ASArtist

🇺🇸 United States

Chronic illness can make people feel alone, but online communities let us know, somebody cares.

Baca lebih lanjut

Dabr

🇧🇷 Brasil

Seseorang pasti dapat membuat hubungan yang nyata dan bermakna terlepas dari jarak atau memiliki latar belakang budaya yang berbeda...

Baca lebih lanjut

Felipe

🇧🇷 Brasil

Sebagai seorang jurnalis, aku senang berkenalan dengan banyak orang dan mendapatkan pelajaran dari pengalaman hidup mereka.

Baca lebih lanjut

Jackiemoonie

🇺🇸 Amerika Serikat

Aku tak lagi takut akan ditolak oleh orang-orang karena aku tahu akan ada seseorang yang menerimaku apa adanya, tidak peduli betapa buruknya kekurangan dan ketidaksempurnaanku.

Baca lebih lanjut

moominmadness

🇬🇧 Britania Raya

Walaupun latar belakang dan gaya hidup kita secara keseluruhan memang berbeda, kita secara dalam terhubung.

Baca lebih lanjut

Next Door Anomaly

🇮🇷 Iran

Meaningful conversations revolving around any topic can most certainly lead to personal growth and character development...

Baca lebih lanjut

Rosie

🇬🇧 Britania Raya

Kisah saya melalui Slowly bukanlah kisah cinta, setidaknya tidak dengan cara konvensional. Ini lebih merupakan cerita tentang penemuan diri.

Baca lebih lanjut

Fajar Gusmy

🇮🇩 Indonesia

I've experienced the most tiring struggle to socialize. The era of the internet doesn't guarantee interconnections, especially in most social media I use.

Baca lebih lanjut

coffeeloverph

🇵🇭 Philippines

Its “magical power” to build connections that are both meaningful and enduring rely on our mutual willingness to openly share and communicate with each other, as well as our mutual willingness to respect and appreciate each other’s uniqueness.

Baca lebih lanjut