Cerita Slowly

Keanesb

🇰🇷 Korea Selatan

Kita tidak pernah sendirian karena kita selalu terhubung.

Baca lebih lanjut

VAÉN

🇧🇴 Bolivia

Mengenaskan, aku berhenti merespon suratnya, tanpa mengawali dengan salam perpisahan dengan sebuah janji untuk kembali dan menujukan diriku yang lebih baik.

Baca lebih lanjut

Windflowerr

🇮🇳 India

Ini kisahku, kisah tentang memahami diriku dan menerima diriku sendiri.

Baca lebih lanjut

Jackiemoonie

🇺🇸 Amerika Serikat

Aku tak lagi takut akan ditolak oleh orang-orang karena aku tahu akan ada seseorang yang menerimaku apa adanya, tidak peduli betapa buruknya kekurangan dan ketidaksempurnaanku.

Baca lebih lanjut

SaraLea

🇺🇸 Amerika Serikat

Aku baru saja menggunakan aplikasi slowly selama beberapa bulan sekarang, danaku tidak bisa berhenti merekomendasikannya.

Baca lebih lanjut

Justanotherjoe

🇷🇴 Romania

I have fallen for her letters before even knowing her real name, or before seeing her face, a picture, through her letters I had seen what matters: her soul.

Baca lebih lanjut

A.I. Diagiamini

🇨🇱 Chile

Just as I made sending letters through Slowly a fundamental part of my routine, I also learned to listen to my penpals.

Baca lebih lanjut

Beydaa

🇹🇷 Turkey

I used all my luck in it, I guess. I've met an amazing person. While reading his letters, I feel like with him in Spain.

Baca lebih lanjut

soikafy

🇱🇻 Latvia

Now I also have a big new dream to buy a ticket to South Korea and fly to Seoul to meet my awesome soulmate!

Baca lebih lanjut

The Rtist

🇮🇳 India

Dia 60 tahun lebih tua dariku, namun kami masih bisa menemukan hal-hal yang bisa didiskusikan dan dibagikan.

Baca lebih lanjut

Astromee

🇵🇰 Pakistan

I didn't expect that anyone will ever talk to me like my first pen pal wrote me.

Baca lebih lanjut

Alicia

🇸🇬 Singapura

Aku bahkan bangun lebih awal pada jam 5 pagi, untuk membalas suratnya, jadi kami bisa berhemat waktu setiap harinya...

Baca lebih lanjut