Cerita-cerita Slowly
Persahabatan yang Hanya Bisa Ditemukan di Slowly
Sebagai seorang jurnalis, saya suka mengenal lebih banyak tentang orang-orang dan bagaimana mereka mengalami kehidupan. Namun, Slowly memungkinkan saya untuk melampaui apa yang saya harapkan.
Aku tak lagi takut akan ditolak oleh orang-orang karena aku tahu akan ada seseorang yang menerimaku apa adanya, tidak peduli betapa buruknya kekurangan dan ketidaksempurnaanku.
Hampir sepanjang hidupku, aku merasa terisolasi. Aku merasa terasing dari teman-temanku di sekolah dan aku bahkan merasa terasing dari keluargaku.
Ketika saya mulai berinteraksi dengan orang lagi, saya menyadari bahwa saya bisa melakukan percakapan yang lebih baik, dan terhubung dengan orang-orang pada tingkat yang lebih dalam.
Mungkin tidak semua orang tertarik mengenai pembahasan ini. Tapi jika dibandingkan dengan perpesanan instan, menulis disini dapat memulihkan jiwaku. Saya merasa diterima dengan baik untuk berbicara.
Dalam masa kecilku, aku ingat, aku membaca sebuah buku dimana orang terbiasa mempunyai sahabat pena, yang dia sendiri belum pernah bertemu dalam kehidupan nyata.
Surat-surat Anda dapat menyembuhkan seseorang, mencintai jiwa yang lembut, mengangkat kebaikan, dan melawan penyebabnya.
Percakapan bermakna seputar topik apa pun pasti dapat mengarah pada pertumbuhan pribadi dan pengembangan karakter...
Kisah saya melalui Slowly bukanlah kisah cinta, setidaknya tidak dengan cara konvensional. Ini lebih merupakan cerita tentang penemuan diri.
Saya telah mengalami perjuangan yang paling melelahkan untuk bersosialisasi. Era internet tidak menjamin adanya interkoneksi, apalagi di sebagian besar media sosial yang saya gunakan.
Mengirim surat adalah cara untuk menjangkau ke mana saja, tanpa menggerakkan apa pun kecuali hati Anda!
Aku hanya akan mengatakan kepada orang-orang yang membaca cerita ini untuk tidak pernah berhenti mengirim surat, kamu tidak akan pernah tahu siapa yang merindukanmu.