Cerita Slowly
🇧🇴 Bolivia
Mengenaskan, aku berhenti merespon suratnya, tanpa mengawali dengan salam perpisahan dengan sebuah janji untuk kembali dan menujukan diriku yang lebih baik.
Baca lebih lanjut🇲🇾 Malaysia
Kenyataannya adalah: kita membutuhkan seseorang untuk diajak bicara. Dengan itu, kita bisa menjadi versi sebenarnya dari diri kita sendiri.
Baca lebih lanjut🇺🇸 Amerika Serikat
Aku tak lagi takut akan ditolak oleh orang-orang karena aku tahu akan ada seseorang yang menerimaku apa adanya, tidak peduli betapa buruknya kekurangan dan ketidaksempurnaanku.
Baca lebih lanjut🇬🇧 Britania Raya
Kisah saya melalui Slowly bukanlah kisah cinta, setidaknya tidak dengan cara konvensional. Ini lebih merupakan cerita tentang penemuan diri.
Baca lebih lanjut🇮🇩 Indonesia
Aku bisa mengunjungi tempat-tempat yang luar biasa dan ngobrol dengan orang lain tanpa harus meninggalkan ruanganku.
Baca lebih lanjut🇬🇧 Britania Raya
Saat itulah aku menyadari mengapa orang-orang menggunakan aplikasi ini. Penantian itulah yang membuatnya sepadan.
Baca lebih lanjut🇺🇸 Amerika Serikat
Aku baru saja menggunakan aplikasi slowly selama beberapa bulan sekarang, danaku tidak bisa berhenti merekomendasikannya.
Baca lebih lanjut🇷🇴 Romania
I have fallen for her letters before even knowing her real name, or before seeing her face, a picture, through her letters I had seen what matters: her soul.
Baca lebih lanjut🇺🇸 United States
He’s halfway across the world and I feel closer to him than most people.
Baca lebih lanjut🇱🇻 Latvia
Now I also have a big new dream to buy a ticket to South Korea and fly to Seoul to meet my awesome soulmate!
Baca lebih lanjut🇧🇩 Bangladesh
Sama seperti banyak warga negara perempuan lainnya di negara dunia urutan ketiga ini, aku dihukum bagai melakukan tindakan yang sangat memalukan.
Baca lebih lanjut